Menindaklanjuti Rapor Pendidikan 2025: Mengisi RKT dan ARKAS dengan Perencanaan Berbasis Data

Written by: cgt | Posted on: | Category:

Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi satuan pendidikan untuk semakin memperkuat budaya refleksi dan perbaikan berkelanjutan melalui Rapor Pendidikan. Tidak sekadar menjadi dokumen evaluasi, rapor ini kini menjadi starting point untuk menyusun perencanaan sekolah yang lebih tepat sasaran melalui Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) dan penganggaran di ARKAS (Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah).

Mengapa Rapor Pendidikan Menjadi Titik Awal?

Rapor Pendidikan 2025 menyajikan data yang lebih lengkap dan analitis terkait capaian dan tantangan sekolah dalam berbagai aspek seperti:

•   Capaian literasi dan numerasi

•   Indeks karakter siswa

•   Lingkungan belajar

•   Kompetensi guru dan tenaga kependidikan

•   Keterlibatan orang tua

•   Kondisi sarana dan prasarana

Semua data ini memberikan potret objektif tentang di mana posisi sekolah saat ini dan apa yang paling perlu diperbaiki terlebih dahulu.

Langkah-Langkah Menindaklanjuti Rapor Pendidikan 2025

1. Analisis Akar Masalah Berbasis Data

Langkah pertama adalah mengidentifikasi area prioritas dari rapor. Misalnya, bila skor literasi siswa rendah, sekolah perlu menggali lebih dalam: apakah karena kurangnya buku, tidak adanya jam baca, atau metode pembelajaran yang kurang efektif?

Gunakan analisis akar masalah (root cause analysis) seperti 5 Why’s atau diagram sebab-akibat agar solusi yang dirancang benar-benar menjawab masalah inti.

2. Penyusunan RKT (Rencana Kegiatan Tahunan)

Setelah menemukan akar masalah, susun kegiatan tahunan yang berorientasi pada perbaikan. Misalnya:

•   Masalah: Literasi siswa rendah.

•   Akar Masalah: Kurangnya waktu membaca mandiri dan pustaka yang terbatas.

•   RKT:

•   Program 15 menit membaca setiap pagi.

•   Pengadaan 200 buku bacaan literasi awal dan literasi fiksi.

•   Workshop peningkatan kompetensi guru dalam strategi literasi.

Pastikan kegiatan dalam RKT:

•   Terukur (ada indikator keberhasilan)

•   Terjadwal

•   Relevan langsung dengan masalah prioritas dari rapor

3. Penganggaran di ARKAS

Langkah terakhir adalah memasukkan kegiatan-kegiatan yang sudah dirancang ke dalam ARKAS, agar tersedia dukungan dana yang sesuai. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

•   Pastikan kegiatan dalam ARKAS selaras dengan RKT

•   Gunakan kode akun yang sesuai agar tidak terjadi revisi

•   Rinci setiap kegiatan secara jelas: kebutuhan SDM, alat, bahan, dan output

Contoh penganggaran di ARKAS:

•   Kegiatan: Workshop literasi guru

•   Honor narasumber

•   Konsumsi peserta

•   Cetak modul pelatihan

•   Kegiatan: Pengadaan buku literasi

•   Pembelian buku bacaan jenjang kelas 1–3

•   Rak penyimpanan buku di tiap kelas

Kesimpulan: Perencanaan yang Berbasis Masalah, Bukan Sekadar Rutinitas

Dengan memanfaatkan Rapor Pendidikan 2025 sebagai landasan utama perencanaan, sekolah dapat bergerak dari sekadar “mengisi kewajiban administrasi” menjadi agen perubahan yang strategis. RKT dan ARKAS bukan lagi sekadar dokumen, tapi cerminan keseriusan sekolah dalam memperbaiki layanan pendidikan.

Mari kita jadikan perencanaan berbasis data ini sebagai budaya baru: reflektif, responsif, dan berorientasi hasil nyata untuk masa depan anak-anak Indonesia.

SMKN 1 Katapang

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.


© 2021 N1K Contact Me